MIN 1 Pohuwato Gelar Rapat Penyusunan Kurikulum Madrasah Tahun Pelajaran 2025/2026
POHUWATO (min1pohuwato.sch.id) – Upaya meningkatkan mutu pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan zaman dan kebutuhan murid, Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pohuwato menggelar rapat penyusunan Kurikulum Madrasah (KM) tahun pelajaran 2025/2026. Kegiatan ini dilaksanakan di ruang dewan guru, rabu (30/07/2025), dan dihadiri oleh Kepala Madrasah, para Wakil Kepala Madrasah, ketua tim pengembang kurikulum, serta seluruh Tenaga Pendidik dan tenaga kependidikan.
Rapat tersebut menjadi momen penting dalam merancang arah kebijakan pembelajaran di MIN 1 Pohuwato yang lebih responsif terhadap kebutuhan lokal, potensi murid, dan nilai-nilai keislaman yang menjadi identitas madrasah.
Kepala MIN 1 Pohuwato, Sriasrawaty Ahmad, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyusunan Kurikulum Madrasah bukan hanya sekadar dokumen administratif, tetapi merupakan instrumen strategis untuk menjawab tantangan pendidikan masa kini.
“Kurikulum Madrasah adalah fondasi dari setiap aktivitas pembelajaran kita. Ia harus dirancang dengan cermat, mempertimbangkan karakteristik murid, kearifan lokal, serta visi dan misi madrasah. Kurikulum Madrasah bukan hanya sekadar menggugurkan kewajiban administratif, melainkan menjadi nafas dari seluruh aktivitas pendidikan yang berorientasi pada kualitas dan kebermanfaatan,” jelas Sriasrawaty.
Lebih lanjut, beliau menekankan bahwa madrasah perlu terus berinovasi dalam menyesuaikan pembelajaran dengan perkembangan teknologi, perubahan sosial, serta penguatan karakter murid.
“Madrasah bukan hanya tempat belajar agama, tetapi juga menjadi pusat pengembangan karakter, kreativitas, dan kecakapan abad 21. Oleh sebab itu, kurikulum yang kita rumuskan hari ini harus mampu menjawab tantangan-tantangan itu,”,” tambahnya.
Rapat yang berlangsung selama beberapa jam tersebut membahas secara rinci komponen-komponen penting dalam penyusunan Kurikulum Madrasah, di antaranya adalah perumusan visi dan misi madrasah, tujuan pembelajaran, strategi penguatan profil pelajar Pancasila dan pelajar rahmatan lil ‘alamin, model penilaian, serta strategi pengembangan budaya madrasah yang inklusif dan berorientasi pada pembentukan karakter.
Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Yuwinda Wati Hippy, yang bertindak sebagai pemimpin diskusi teknis dalam penyusunan draf awal Kurikulum Madrasah, menekankan pentingnya sinergi antar unsur di madrasah untuk menghasilkan dokumen kurikulum yang aplikatif dan membumi.
“Penyusunan Kurikulum Madrasah tidak bisa dikerjakan secara sepihak. Kita butuh masukan dari berbagai pihak agar kurikulum ini benar-benar hidup dan menyatu dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Harus ada integrasi antara kurikulum nasional, kearifan lokal, dan nilai-nilai keislaman agar murid tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berakhlak dan peka terhadap lingkungan sekitarnya,” jelas Yuwinda.
Yuwinda juga menyampaikan bahwa keterlibatan aktif seluruh anggota tim sangat penting agar dokumen Kurikulum Madrasah yang dihasilkan benar-benar merepresentasikan identitas dan kebutuhan nyata madrasah.
“Guru tidak bisa hanya menjadi pelaksana, tetapi juga harus menjadi perancang dan pengembang kurikulum. Oleh karena itu, dalam rapat ini kami libatkan seluruh tim pengembang untuk berdiskusi, menyampaikan ide, dan menyepakati arah kurikulum yang ingin kita bangun bersama,” tegasnya.
Rapat ini merupakan tahap awal dari rangkaian proses finalisasi penyusunan Kurikulum Madrasah. Setelah draf awal rampung, akan dilanjutkan dengan proses reviu, penyempurnaan, dan validasi sebelum akhirnya disahkan sebagai acuan utama dalam pelaksanaan pembelajaran tahun ajaran 2025/2026. (AR@Z)
0 Komentar