• 081243382335
  • min1pohuwato@gmail.com

Diseminasi Deep Learning, Halid Hasan: Bukan Kurikulum Baru, Tapi Pemahaman Lebih Dalam

Diseminasi Deep Learning, Halid Hasan: Bukan Kurikulum Baru, Tapi Pemahaman Lebih Dalam

Gambar : Guru MIN 1 Pohuwato, Halid Hasan didampingi oleh Wakil Kepala Madrasah (Wakamad) Bidang Kurikulum, Yuwinda Wati Hippy, dan Wakamad Bidang Kesiswaan, Djafar Mohune saat memberikan postes kepada seluruh peserta guru di awal materi Diseminasi Penerapan Kurikulum Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)

Diseminasi Deep Learning, Halid Hasan: Bukan Kurikulum Baru, Tapi Pemahaman Lebih Dalam

POHUWATO (min1pohuwato.sch.id) – Bertempat di ruang dewan guru, Selasa  (22/07/25), seluruh tenaga pendidik Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pohuwato  berkumpul mengikuti sebuah kegiatan penting bertajuk Diseminasi Penerapan Kurikulum Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Berbasis Kurikulum Cinta, yang dipandu langsung oleh salah satu guru inspiratif MIN 1 Pohuwato, Halid Hasan yang sebelumnya telah mengikuti Workshop Pembelajaran Deep Learning dan Kurikulum Cinta.

Diseminasi ini bertujuan menyebarluaskan pemahaman dan praktik baik terkait penerapan Kurikulum Deep Learning yang tidak hanya berfokus pada capaian akademik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai cinta, empati, dan kedalaman berpikir pada peserta didik. Model pembelajaran ini menjadi bagian dari penguatan implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah, namun dengan pendekatan yang lebih bermakna dan menyentuh aspek karakter.

Acara diawali dengan pelaksanaan pretes oleh Halid Hasan kepada seluruh peserta guru. Pretes ini bukan hanya untuk mengukur pemahaman awal, tetapi juga sebagai alat refleksi untuk mengetahui sejauh mana kesiapan guru dalam menerapkan pembelajaran mendalam di ruang kelas.

Dalam pembukaannya, Halid Hasan memaparkan bahwa Deep Learning yang dimaksud bukanlah kurikulum baru yang menggantikan Kurikulum Merdeka. Melainkan, pendekatan baru yang menuntut pemahaman lebih mendalam terhadap substansi dan proses pembelajaran itu sendiri.

“Kurikulum sekarang, yakni Kurikulum Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) Berbasis Kurikulum Cinta, sebenarnya tidak berubah. Ini bukan kurikulum baru. Prinsip dasarnya masih tetap pada penerapan Kurikulum Merdeka, hanya saja pendekatannya lebih menekankan pada pemahaman yang menyeluruh, mendalam, dan membumi dalam konteks kehidupan siswa,” jelas Halid.

Lebih lanjut, Halid menekankan bahwa pembelajaran mendalam dilakukan melalui tiga tahapan utama, yakni Perencanaan, Pelaksanaan, dan Asesmen. Ketiganya menjadi satu kesatuan yang saling terintegrasi untuk memastikan proses belajar tidak hanya berhenti pada hafalan dan pengetahuan permukaan, tetapi sampai pada pemaknaan yang utuh dan aplikatif.

“Tahap pertama adalah perencanaan. Guru harus mampu merancang pembelajaran dengan pendekatan yang relevan, kontekstual, dan menyentuh sisi afektif peserta didik. Selanjutnya, pelaksanaan harus melibatkan proses dialogis, eksploratif, dan reflektif. Terakhir, asesmen bukan hanya tentang angka, tapi sejauh mana peserta didik mengalami proses pembelajaran itu dengan penuh makna dan perubahan sikap,” jelas Halid Hasan dengan penuh semangat.

Sementara itu, Wakil Kepala Madrasah Bidang Kurikulum, Yuwinda Wati Hippy yang Turut mendampingi, memberikan apresiasi atas inisiatif Halid Hasan dalam menyebarluaskan praktik baik ini.

“Kami sangat bangga dengan inisiatif Pak Halid. Ini adalah wujud nyata bahwa guru di MIN 1 Pohuwato tidak hanya menjadi pelaksana kurikulum, tetapi juga inovator dan agen perubahan. Diseminasi ini sangat penting untuk membangun kesadaran kolektif dalam memanusiakan proses pendidikan,” katanya.

Usai kegiatan, Halid Hasan yang diwawancarai oleh awak Humas menyampaikan harapannya agar seluruh guru bisa mulai bereksperimen dan membangun ruang kelas yang penuh cinta dan makna.

“Saya berharap, setelah diseminasi ini, teman-teman guru tidak takut untuk mencoba. Deep Learning bukan metode yang kaku, tapi pendekatan yang bisa disesuaikan dengan karakter guru dan kondisi siswa. Selama kita mau belajar dan berbagi, maka perubahan itu pasti terjadi,” tutur Halid. (AR@Z)

0 Komentar

Leave a Comment