Guru MIN 1 Pohuwato Berpartisipasi dalam FGD Tentang Penulisan Bahasa Gorontalo
POHUWATO (min1pohuwato.sch.id) – Upaya memperkaya pengetahuan dan keterampilan dalam penulisan Bahasa Gorontalo Salah satu guru dari Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pohuwato, Djafar Mohune, berpartisipasi dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Inkonsistensi Penulisan Bahasa Gorontalo" yang diselenggarakan di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Pohuwato, selasa (13/08/24). Acara ini dihadiri oleh para akademisi, pakar bahasa, dan praktisi pendidikan dari berbagai institusi di Gorontalo.
FGD ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendiskusikan tantangan-tantangan terkait penulisan dan pelestarian bahasa Gorontalo, terutama dalam konteks pendidikan. Bahasa Gorontalo, sebagai salah satu warisan budaya yang berharga, menghadapi tantangan besar akibat pengaruh globalisasi dan kurangnya standar penulisan yang konsisten.
Dihubungi awak humas via Whatsapp, Djafar Mohune di sela-sela kegiatan mengungkapkan Diskusi tersebut memberikan wawasan yang mendalam mengenai pentingnya melestarikan dan mengembangkan bahasa daerah yang harus di mulai saat ini.
"Sebagai seorang guru di tingkat ibtidaiyah, saya merasa sangat bersemangat setelah mengikuti Focus Group Discussion (FGD) tentang bahasa Gorontalo ini. Diskusi ini memberikan wawasan yang mendalam mengenai pentingnya melestarikan dan mengembangkan bahasa daerah kita. Saya semakin menyadari betapa pentingnya memasukkan elemen bahasa Gorontalo dalam kurikulum pendidikan di madrasah.," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala MIN 1 Pohuwato, Sriasrawaty Ahmad, juga menyatakan bahwa partisipasi dalam FGD ini merupakan bagian dari komitmen madrasah untuk terus mendukung pengembangan bahasa daerah. "Kami percaya bahwa dengan memperdalam pengetahuan tentang Bahasa Gorontalo, kami tidak hanya meningkatkan kualitas pengajaran tetapi juga turut berperan aktif dalam menjaga dan mempromosikan budaya lokal kepada generasi muda," ujarnya.
Partisipasi Djafar Mohune dalam FGD ini menunjukkan komitmen MIN 1 Pohuwato dalam mendukung upaya pelestarian bahasa dan budaya lokal. "Kami berharap dapat terus berkontribusi dalam berbagai inisiatif yang memajukan pendidikan dan kebudayaan di Gorontalo," tambahnya.
Dengan adanya FGD ini, diharapkan dapat tercipta langkah-langkah konkret untuk menjaga keberlanjutan bahasa Gorontalo agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi mendatang. (ARaZ)
0 Komentar