Mantapkan Persiapan Pelaksanaan Kurdeka, Kepala dan 2 Guru MIN 1 Pohuwato Ikuti Pelatihan IKM
POHUWATO (min1pohuwato.sch.id) - Dalam rangka memantapkan persiapan Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasahnya, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pohuwato beserta dua guru kelas 1 mengikuti Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan Manado yang bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pohuwato. Pelatihan berlangsung selama 5 hari yang diikuti oleh sejumlah guru-guru di Kabupaten Pohuwato yang akan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah masing-masing.
Kepala MIN 1 Pohwuato Hatima Babunga menuturkan, dalam kegiatan Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) tersebut disampaikan tentang bagaimana proses untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka pada madrasah.
“Kurikulum merdeka merupakan paradigma baru dalam pembelajaran yang menitik beratkan pada kebetuhan peserta didik yang berbasis karakter. Pada kurikulum merdeka guru tidak dituntut untuk menghabiskan materi melainkan guru mengajar sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Sehingga pada kurukulum yang baru ini kita tidak mengenal ketuntasan belajar melainkan ketercapaian pembelajaran. Adapun pendaftaran pelaksanaan IKM pada madrasah akan berakhir pada tanggal 25 februari 2023,” tegas Hatima.
Dirinya menambahkan, dengan adanya kurikulum merdeka, mengubah proses pembelajaran yang sebelumnya yang lebih cenderung kognitif dan minim aspek efektif dan psikomotorik. “Sekarang diubah dengan pembelajaran yang menawarkan metode pembelajaran yang interaktif, sederhana serta mendalam,” ungkap Hatima.
Sementara itu, menurut salah seorang guru MIN 1 Pohuwato Esaputri Libunelo, Kurikulum Merdeka merupakan peralihan dari kurikulum sebelumnya yang membuat guru dan peserta didik dapat lebih aktif dan bebas menentukan metode pembelajaran serta proses pembelajaran yang akan dilakukan.
"Kurikulum merdeka merupakan sebuah inovasi dalam pendidikan indonesia yang sangat membantu bagi kedua pihak yaitu guru dan siswa. Selain karena metode yang digunakan dalam mengimplementasikannya cukup mudah dan menarik, juga terdapat kebebasan bagi seorang guru dan peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran," Ungkap Esaputri. (Mustaghrak)
0 Komentar