Tarhib Ramadan, MIN 1 Pohuwato Gelar Halal Bi Halal di Pantai Bolihutuo
POHUWATO (min1pohuwato.sch.id) – Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1446 H, keluarga besar Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pohuwato menggelar kegiatan Halal Bi Halal di Pantai Wisata Bolihutuo, Rabu (26/02/25). Acara ini dihadiri oleh Kepala Madrasah, tenaga pendidik, serta tenaga kependidikan dalam suasana penuh keakraban dan kebersamaan.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala MIN 1 Pohuwato, Sriasrawaty Ahmad. Dalam sambutannya, ia mengajak seluruh keluarga besar madrasah untuk mensucikan hati dan pikiran sebelum memasuki bulan Ramadan.
“Alhamdulillah, tahun ini saya dapat menjalankan ibadah puasa Ramadan bersama bapak dan ibu di MIN 1 Pohuwato. Semoga sebelum kita memasuki bulan suci ini, kita semua dapat mensucikan hati dan pikiran kita. Meskipun masih banyak hal yang belum terwujud dalam perjalanan kita, tetaplah semangat agar kita dapat menjalankan ibadah puasa dengan penuh kesederhanaan. Percayalah bahwa rezeki akan datang kapan saja, terlebih di bulan Ramadan, di mana pahala berlipat ganda,” ujar Sriasrawaty Ahmad.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya melepaskan segala bentuk kemarahan dan memaafkan sesama agar dalam menjalan ibadah pada bulan Ramadan penuh dengan kedamaian dan ketentraman hati.
“Segala hal yang berkaitan dengan kemarahan, baik disengaja maupun tidak, jika kita pernah melukai hati orang lain, hari ini kita buang ke laut. Itulah sebabnya setelah acara seremonial ini, kita akan mandi bersama di laut sebagai simbol pensucian diri dari segala beban dan hal-hal yang mengganjal di hati. Semoga kebersamaan ini dapat terus kita jaga, dan kita tetap bersama-sama hingga akhir, entah saya atau bapak ibu yang akan berpindah dari MIN 1 Pohuwato,” tambahnya.
Acara dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Abdul Alan Ibrahim, guru Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Dalam penyampaiannya, ia menekankan pentingnya kegiatan Halal Bi Halal sebagai bagian dari persiapan ruhani menyambut Ramadan.
“Kegiatan ini bukan hanya sekadar silaturahmi, tetapi juga sebagai wujud tarhib Ramadan, yaitu menyambut datangnya bulan suci dengan hati yang bersih dan penuh keikhlasan. Ketika hati kita bersih dari segala penyakit hati seperti iri, dengki, atau dendam, maka ibadah yang kita jalankan akan lebih khusyuk dan bermakna. Dengan hati yang tenang, amal ibadah kita di bulan Ramadan pun akan terasa lebih ringan dan membawa keberkahan,” ungkap Abdul Alan Ibrahim.
Acara kemudian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh guru Fikih, Miskina Gusu. Dalam doanya, ia memohon kepada Allah SWT agar diberikan keberkahan dan kekuatan dalam menjalani ibadah Ramadan.
“Ya Allah, sucikan hati kami, kuatkan iman kami, dan berikan kami kemudahan dalam menjalankan ibadah Ramadan dengan penuh ketakwaan. Ampuni dosa-dosa kami, satukan hati kami dalam kebersamaan, dan jadikanlah Ramadan tahun ini sebagai momentum untuk menjadi pribadi yang lebih baik,” doanya dengan penuh kekhusyukan.
Usai doa bersama, seluruh peserta saling bermaaf-maafan satu sama lain dilanjutkan makan bersama beralasakan di daun pisang dan kemudian melakukan simbolisasi pensucian diri dengan berendam di laut, sebagai bentuk kesiapan spiritual menyambut Ramadan dengan hati yang bersih dan damai. (AR@Z)
0 Komentar