• 081243382335
  • min1pohuwato@gmail.com

Usai Sholat Dhuha, Peserta Didik MIN 1 Pohuwato Dapat Wejangan Bermakna

Usai Sholat Dhuha, Peserta Didik MIN 1 Pohuwato Dapat Wejangan Bermakna

Gambar : Koordinator Kurikulum MIN 1 Pohuwato sekaligus guru Bahasa Arab, Ustadz Muhammad Ilham, saat menyampaikan Tausiahnya kepada seluruh peserta didik MIN 1 Pohuwato usai pelaksanaan Sholat Dhuha.

Usai Sholat Dhuha, Peserta Didik MIN 1 Pohuwato Dapat Wejangan Bermakna

POHUWATO (min1pohuwato.sch.id) – Udara pagi yang sejuk di halaman Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 Pohuwato semakin menyejukkan jiwa ketika lantunan doa selesai dipanjatkan usai pelaksanaan sholat Dhuha berjamaah, jum’at (25/04/2025). Suasana hening yang khusyuk itu kemudian dilanjutkan dengan tausiah penuh makna oleh Koordinator Kurikulum MIN 1 Pohuwato sekaligus guru Bahasa Arab, Ustadz Muhammad Ilham, yang hadir menyapa seluruh peserta didik dengan penuh kelembutan dan keteladanan.

Dalam tausiahnya, Ustadz Ilham, sapaan akrab beliau mengangkat tema sederhana namun sangat mendalam: “menjadi seorang Muslim yang menenangkan dan membawa manfaat bagi sesama”. Ia mengawali pesan spiritualnya dengan mengutip sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim:

“Seorang Muslim atau Muslimah yang paling baik adalah seorang Muslim yang mampu menjaga Muslim lainnya selamat dari lisannya dan tangannya.”

Makna hadits ini, menurut Ilham, mencerminkan esensi akhlakul karimah yang saat ini sangat dibutuhkan di tengah kehidupan sosial masyarakat, termasuk di lingkungan madrasah.

“Anak-anakku sekalian, jika kalian ingin dicintai Allah dan Rasul-Nya, maka jagalah lisan dan perbuatan kalian. Jangan biasakan berkata kasar, jangan pula melakukan tindakan yang menyakiti teman, entah dalam bentuk ejekan, dorongan, atau bahkan sikap acuh. Sebab, semua itu adalah cerminan akhlak yang belum sempurna,” ujar beliau dengan nada teduh.

Lebih lanjut, Muhammad Ilham menegaskan bahwa ibadah seperti sholat Dhuha yang dilaksanakan setiap pagi harus memberi dampak nyata terhadap perilaku sehari-hari peserta didik.

“Jangan sampai kita hanya rajin sholat, tetapi masih suka mengejek teman, mengadu domba, atau tidak patuh kepada guru. Ini artinya sholat kita belum berdampak. Padahal Allah berfirman dalam Al-Qur’an bahwa sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar,” tambahnya.

Dalam sesi yang berlangsung selama kurang lebih 20 menit tersebut, Ilham juga mengajak peserta didik untuk membiasakan salam, senyum, dan sikap saling menghormati antar teman dan guru.

“Menghormati guru bukan karena takut, tapi karena tahu bahwa mereka adalah perantara ilmu. Sedangkan menghormati teman adalah bentuk penghargaan atas sesama ciptaan Allah. Ini adalah akhlak mulia yang dicintai Allah,” tandasnya.

Di akhir tausiahnya, Ilham memberikan pesan yang sangat  menyentuh hati peserta didik.

“Jika kalian ingin jadi anak hebat, bukan hanya nilaimu yang bagus, tapi juga hatimu yang lembut. Jadilah anak yang kehadirannya dirindukan karena akhlaknya, bukan ditakuti karena ucapannya. Jadilah Muslim yang menenangkan, bukan yang membuat cemas. Jadilah pelita bagi teman-temanmu yang sedang gelap hatinya.”

Ditempat yang sama, Kepala madrasah, Sriasrawaty Ahmad, saat mendengarakan tausiah tersebut juga mengungkapkan bahwa pembinaan spiritual dan karakter religius peserta didik adalah fondasi utama dalam mencetak generasi madrasah yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga matang secara emosional dan spiritual.

“Kami ingin agar setiap anak di MIN 1 Pohuwato tumbuh sebagai pribadi berakhlak, penuh cinta damai, dan menjadi teladan di lingkungannya. Tausiah seperti yang disampaikan oleh Ustadz Ilham hari ini adalah bagian dari usaha kami membumikan nilai-nilai Islam secara aplikatif di kehidupan sehari-hari peserta didik,” tutup Kepala Madrasah. (AR@Z)

0 Komentar

Leave a Comment